Aku seperti kehilangan harapan untuk mengajakmu ke rumah. Tiba-tiba, senin siang kau menelponku "aku mo ke bangko sore ini" my goodness, apa yang membawamu kemari. alhamdulillah. aku seneng bgt sekaligus merasa waktunya terlalu sedikit untuk mempersiapkan kamar yang akan ditempati. seperti yang sudah kuniatkan, nothing to loose.
Hari pertama, aku merasa kamu seperti penganti baru yang malu2 keluar kamar dan berangkat ke kantor bersamaku. alasanmu masih ngantuk, terasa mengada2 buatku. yang terlintas dibenakku, kau malu berada di rumahku dan dilihat teman2 bersamaku. that's ok. aku bisa mengerti. mungkin kalo aku dirumahmu pun akan seperti itu.
hari-hari selanjutnya semua berjalan dengan baik dan nyaman. di kantor .. di rumah.. meski kau masih kelihatan canggung dan malu2 mengakui dengan teman2 yang lain. aku melihatmu sejak bangun tidur, belum cuci muka sampe rapi ke ktr, kau pun begitu.. brangkat ke ktr emang gak barengan tapi sekarang ada yang menjemputku pulang ktr. kalo aku pulang malam, ada yang ikut nungguin sampe selesai kerjaanku.. how nice :)
semua masih wajar, aku cuma bilang ama papa mama, ada temen yang mau nginap. jadi gak ada harapan apapun dihati mereka. semuanya kubiarkan seperti apa adanya.. makanan seperti yang sehari2 dimasak, kondisi rumah yang seperti adanya.. aku ingin kau tau seperti apa keluargaku sehari-hari.
malam itu, karna lagi ada cerita seru di ktr, kamu dan aku duduk berdua di teras, cerita berapi2 sampe lupa udah jam 23.00 wib lalu lampu mati tapi kita tetap gak peduli dan masih semangat bercerita. lalu mama memanggilku dengan galak. aduh! udah pukul 23.30 wib dengan kondisi mati lampu.. wajar sih mama marah. nanti gak enak diliat tetangga walaupun cuma cerita dan duduk pun jauh2an.. kamu kayanya takut bgt ama mama. aku jadi gak enak ati juga.
karna aku harus meeting hari senin di jambi, kamu tiba2 pamit mo balik ke jambi duluan.. janjinya mau ikut balik lagi ke bangko senin malam.. tapi apa kamu bisa memegang janji itu? sebenernya aku sedih kamu balik.. disini aja sampe libur lebaran nanti. aku takut kamu gak mau lagi balik ke rumah, gak mau lagi ke bko.. ntah kenapa ada kecemasan spt itu. rasanya lebih nyaman kamu dirumah, di dekatku.. aku tenang. bisa melihatmu kapanpun. semoga kamu kembali lagi ke rumah dan bersamaku.. semoga gak kapok dateng kesini.
teman2 mulai bertanya spt apa hubungan kami?! aku gak tau.. aku gak berani bertanya, menurutku laki2 jika menginginkan seorang perempuan pasti akan melakukan banyak cara untuk mendapatkannya. Aku hanya menunggu hari baik darimu.. kapan kiranya datang hari itu untukku? kamu lah yang seharusnya mempertegas hubungan ini. kalo dibilang jauh, aku merasa dekat.. aku yakin kamu tau perasaanku tapi masih nekad mendekat dan datang ke rumahku. kata teman, jika memang kamu gak suka.. harusnya kamu menjauh dariku dan gak akan datang ke rumah. tapi sampai sekarang belum ada kata2 cinta darimu. Jadi aku masih belum berani berharap banyak.. yang dikuatirkan temanku, kamu memanfaatkan perasaanku untuk sesuatu yang menguntungkan buatmu. Na'uzubillah min zalik. semoga kamu tidak seperti itu..
berkali-kali aku berharap kamu bicara tentang kita, tentang perasaan ini. kadang aku pikir seringkali kau memancingku untuk mengungkapkan perasaanku tapi aku gak pernah berani. tanpa kukatakan pun, aku yakin kau pasti tau. kau lah yang seharusnya bicara soal perasaan, bukan aku lagi. kalau kau pun tak berani, bertanya lah.. aku akan jujur menjawab.
malam ini aku kangeeennn... banget. come into my life...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar